Sistem Hormon
- Hormon adalah zat kimia berbentuk senyawa organik yang dihasikan oleh senyawa organik.
- Hormon mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh, seperti homeostasis (pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan), metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.
- Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin, atau disebut juga kelenjar buntu, karena hormon tidak dialirkan melalui saluran, namun langsung masuk ke pembuluh darah.
Ciri – ciri hormon adalah sebagai berikut :
- Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sedikit.
- Diangkut ke sel atau jaringan tujuan oleh darah.
- Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang berada di sel target.
- Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
- Dapat memengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
- Hormon bekerja atas perintah dari saraf.
- Sistem yang mengatur kerjasama antara sistem saraf dan sistem hormn terletak di daerah hipotalamus, atau disebut juga kendali saraf endokrin.
- Karena hormon memengaruhi kerja organ yang sifatnya spesifik, maka kelainan yang timbul akan mudah ditelusuri.
- Pengaruh kerja hormon tidak secepat pengaruh saraf.
Ada 7 kelenjar endokrin yang dimiliki manusia :
- Kelenjar hipofisis
- Kelenjar Tiroid
- Kelenjar Paratiroid
- Kelenjar adrenal (anak ginjal)
- Kelenjar kelamin
- Kelenjar pankreas
- Plasenta

1. Kelenjar hipofisis
- Terletak pada dasar otak besar.
- Berukuran kecil dan bulat dengan diameter 1,3 cm.
- Mensekresikan berbagai macam hormon yang mengatur bermacam – macam kegiatan yang berlangsung dalam tubuh.
- Disebut kelenjar pengendali atau mastergland.
- Dibagi menjadi 2 bagian, yaitu hipofisis lobus anterior dan hipofisis lobus posterior, dan dihubungkan dengan hipotalamus.
- Di antara kedua lobus terdapat daerah yang tidak ada pembuluh darahnya, disebut Hipofisis pars intermedia.
HIPOFISE DIBAGI MENJADI 3 lOBUS
- Hipofise Lobus anterior
- Hipofise Lobus posterior
- Hipofisis Pars Intermedia :
Hipofisis lobus anterior menghasilkan hormon :
- Somatotropin (STH) : merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
- Tirotropin (TSH) : mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok, merangsang sekresi tiroksin.
- Prolaktin (PRL) : memelihara korpus luteum untuk memproduksi prgesteron dan ASI.
- Adrenocorticotrpic Hormone (ACTH) : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal pada bagian korteks.
- Hormon gonadotropin Hormon gonadotropin pada wanita : LH : memengaruhi pematangan folikel dalam ovarium, menghasilkan hormon progesteron. FSH : merangsang pematangan folikel dalam ovarium, menghasilkan hormon estrogen Hormon gonadotropin pada pria FSH : merangsang terjadinya spermatogenesis. ICSH : merangsang sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan androgen.
Hipofisis lobus posterior menghasilkan hormon :
- Oksitosin : merangsang otot polos yang terdapat di uterus dan sel yang menyelubungi saluran yang terdapat pada kelenjar susu.
- Vasopresin : memengaruhi proses rearbsorpsi urin dan urea, meningkatkan tekanan darah.
Hipofisis Pars Intermedia :
- Menghasilkan MSH untuk meningkatkan pigmentasi kulit.
- Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
- Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triyodotironin.
- Hormon tiroksin dan triyodotironin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
- Terletak di belakang kelenjar tiroid.
- Menghasilkan parathormon yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion Ca dan P dalam cairan ekstraseluler.
- Terletak di atas ginjal.
- Terbagi atas 2 bagian, yaitu korteks dan medula.
- Bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari mineralokrtikoid (membantu metabolisme garam Na dan K) dan glukokortikoid (membantu metabolisme karbohidrat).
- Bagian medula menghasilkan hormon adrenalin, yang berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung, kecepatan pernafasan dan tekanan darah, dan noradrenalin, yang fungsinya terbalik dengan adrenalin.
5. Kelenjar kelamin
Ovarium
- Menghasilkan ovum
- Menghasilkan hormon estrogen
- Menghasilkan hormon progesteron.
- Hormon Estrogen : berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
- Hormon. Progesteron: berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi
Testis
- Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
- Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
6. Kelenjar pankreas
- Menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
- Insulin berfungsi untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen saat kadar glukosa dalam darah tinggi.
- Glukagon berfungsi untuk mengubah glikogen menjadi glukosa saat kadar glukosa dalam darah rendah.
- Merupakan jaringan yang menghubungkan ibu dengan bayi di dalam rahim.
- Menghasilkan Hormon :
- Gonadotropin korion
- Estrogen
- Progesteron
- Somatotropin
- meningkatkan pertumbuhan korpus luteum serta sekresi estrogen dan progesteron.
Estrogen :
- meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan jaringan janin.
Progesteron
- meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin.
Somatotropin
- meningkatkan pertumbuhan jaringan janin, membantu perkembangan payudara ibu.
- Gigantisme : kelebihan hormon pertumbuhan dan STH, sehingga badan bertumbuh sangat besar.
- Kretinisme : kekurangan hormon pertumbuhan dan STH, sehingga pertumbuhan badan terhambat.
- Akromegali : kelebihan hormon pertumbuhan dan STH, sehingga terjadi pertumbuhan tidak seimbang pada tulang tangan, jari kaki, rahang, atau tulang hidung.
- Tetani : kekurangan hormon parathormon, sehingga kadar kapur dalam darah menurun, kejang otot pada tangan dan kaki, jari tangan membengkok ke arah pangkal, gangguan saraf dan sulit tidur.
- Diabetes melitus : kekurangan hormon insulin, sehingga kadar gula dalam darah berlebihan. Badan lemas, sering merasa lapar dan urin yang dikeluarkan jumlahnya banyak.
- Adison : kerusakan kelenjar anak ginjal pada bagian korteks.
- Penderita mengalami kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah – muntah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar